Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus - Pada kesempatan kali ini blog GiriPustaka akan berbagi mengenai pengertian anak berkebutuhan khusus. Untuk itu saudara diharapkan dapat mencermatinya dengan baik mengenai uraian dan ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk membaca berbagai referansi lain yang relevan dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan pengertian anak berkebutuhan khusus.
Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan keadaan anak berkebutuhan khusus. Istilah anak berkebutuhan khusus merupakan istilah terbaru yang digunakan, dan merupakan terjemahan dari child with special needs yang telah digunakan secara luas di dunia internasional, ada beberapa istilah lain yang pernah digunakan diantaranya anak cacat, anak tuna, anak berkelainan, anak menyimpang, dan anak luar biasa, ada satu istilah yang berkembang secara luas telah digunakan yaitu difabel, sebenarnya merupakan kependekan dari diference ability. Sejalan dengan perkembangan pengakuan terhadap hak azasi manusia termasuk anak-anak ini, maka digunakanlah istilah anak berkebutuhan khusus.
Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Menurut Ahli
Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk memahami anak berkebutuhan khusus yaitu impairment yang berarti cacat, disability dimana seseorang mengalami hambatan karena berkurangnya fungsi suatu organ yang dimungkinkan karena kondisi cacat, dan handicaped, merupakan keadaan seseorang, yang mengalami hambatan dalam komunikasi dan sosialisasi dengan lingkungan. Kondisi handicaped inilah yang merupakan berkebutuhan khusus, karena untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran memerlukan perlakuan khusus.
Penggunaan istilah anak berkebutuhan khusus membawa konsekuensi cara pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah dipergunakan dan mungkin masih digunakan. Jika pada istilah luar biasa lebih menitik beratkan pada kondisi (fisik, mental, emosi-sosial) anak, maka pada berkebutuhan khusus lebih pada kebutuhan anak untuk mencapai prestasi sesuai dengan potensinya. Contoh, seorang anak tunanetra, jelas dia memiliki keterbatasan pada bidang penglihatannya, tetapi dia juga memiliki potensi kemampuan intelektual yang tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk dapat berprestasi sesuai kapasitas intelektualnya diperlukan alat bantu kompensatif indera penglihatan seperti talking computer, talking books, buku tulisan Braille dsb. Dengan dipenuhinya kebutuhan itu maka tunanetra akan dapat berprestasi sesuai dengan kapasitas intelektualnya dan mampu berkompetisi dengan anak normal.\
Pengelompokkan anak berkebutuhan khusus hanya diperlukan untuk kebutuhan penanganan anak secara klasikal, sedangkan untuk kepentingan yang bersifat sosial anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikelompokkan. Anak berkebuthan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelainan Mental terdiri dari:
• Mental Tinggi
• Mental rendah
• Kesulitan belajar
2. Kelainan Fisik meliputi:
• Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
• Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
• Kelaianan Indera Pendengaran (Tunarungu)
• Kelainan Wicara
3. Kelainan Emosi meliputi:
• Gangguan Perilaku
• Gangguan Konsentrasi (ADD)
• Anak Hiperaktive (ADHD)
Pengelompokkan anak berkebutuhan khusus hanya diperlukan untuk kebutuhan penanganan anak secara klasikal, sedangkan untuk kepentingan yang bersifat sosial anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikelompokkan. Anak berkebuthan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelainan Mental terdiri dari:
• Mental Tinggi
• Mental rendah
• Kesulitan belajar
2. Kelainan Fisik meliputi:
• Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
• Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
• Kelaianan Indera Pendengaran (Tunarungu)
• Kelainan Wicara
3. Kelainan Emosi meliputi:
• Gangguan Perilaku
• Gangguan Konsentrasi (ADD)
• Anak Hiperaktive (ADHD)
Demikianlah beberapa hal mengenai Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus, semoga bermanfaat.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
EmoticonEmoticon